Sabtu, 26 November 2011

DIINTIP PERSIWA WAMENA




ASKRING benar-benar tim yang disegani di pentas sepak bola nasional. Saat menghadapi Radar Malang di lapangan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang, kekuatannya di pantau tim lain.
Yang memantau pun bukan sembarangan, Persiwa Wamena. Tim asal Papua ini merupakan penghuni kompetisi sepak bola di tanah air, Indonesia Super League (ISL).
Anak asuh pelatih asal Brazil Gomes De Olivera tersebut berada di Kota Dingin, julukan Malang, sebagai persiapan menghadapi ISL yang rencananya digulirkan Desember. Selain Gomes, tampak juga dua asistennya, Mahmudina dan Yanuar.
Para pemain Persiwa pun tak berani masuk lapangan. Mereka pilih melihat skillpara pemain Askring dari pinggir lapangan. Siapa tahu ada yang bias ditiru skillnya saat kompetisi nanti.
Setelah pertandingan, Gomes pun menghampiri pelatih Askring, Agus Sariyanto. Tampaknya, dia ingin meminang beberapa pemain anak asuh Agus. Sayang, Agus keberatan melepas anak asuhnya.’’Kami masih butuh mereka untuk latihan dan Piala Jawa Pos musim depan,’’ ucap pelatih yang pernah membawa tim Danone Indonesia ke Prancis tersebut. (*)

CARI KERINGAT DI UNMUH MALANG


KERINDUAN pasukan Asal Keringeten (Askring) bertanding luar kota sudah tak terhankankan. Hampir satu tahun para pemain sepak bola dari Jawa Pos tersebut tak menjajal ketanggguhan dengan tim lain di luar Surabaya.
Nah, akhirnya kesempatan itu dating juga. Undangan pernikahan dari salah satu pemain Askring Juneka di Malang 12 November membuat Askring siap menyerbu Kota Dingin tersebut. Lawan pun sudah siap menjamu yakni rekan-rekan Radar Malang (Jawa Pos Group).
Seperti biasanya, Askring berangkat pada Sabtu dini hari atau setelah deadline. Ini menjadi ritual karena kami berangkat dengan tak meninggalkan beban pekerjaan lagi.
Wah, bus besar pun sudah menunggu di halaman Graha Pena. Tim polesan duet pelatih Eko Prayogo-Agus Sariyanto tersebut berangkat dengan kekuatan penuh. Nama-nama Suryo Eko Prasetyo, Wida Ariksandi, Agus Sariyanto, Yudith Purba, serta Tatang Mahardika pun masuk dalam rombongan yang berambisi memetik kemenangan dalam pertandingan yang dilaksanakan di lapangan Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Malang.
Rencananya, pasukan Askring akan istirahat di kantor Radar Malang. Tapi, sebelum sampai ke sana, Yudith dkk singgah dulu di Jalan Kawi, Malang, untuk makan rawon dan pecel. Mak nyusss tenan. Saat perut lapar, eh diajak makan. Rezeki memang gak jauh-jauh kalau kita sabar.
Nah, sekitar pukul 03.00 WIB, kami sampai di kantor Radar Malang. Beberapa teman ada juga yang ke rumah Sukma, salah satu pemain senior ,yang letaknya tak jauh dari kantor Radar Malang.
Pukul 06.00 WIB, Askring pun berangkat ke lapangan Unmuh. Sampai di sana, penggawa Radar Malang belum komplet. Laga partai usiran pun dilaksanakan.
Disebut partai usiran karena sesame pemain Askring saling berhadapan. Tapi, lokasinya bukan di lapangan Mahmil atau pun lapangan Menanggal yang menjadi tempat latihan Askring setiap Selasa dan Kamis.
Setelah 45 menit memeras keringat, barulah Askring menghadapi Radar Malang. Dalam pertandingan tersebut, Askring menang telaj 6-1. Tapi, bukan itu yang dicari, persahabatan dan mengobati kerinduan bersua rekan-rekan Radar Malang lebih utama.
Setelah pertandingan, pasukan Akring pun siap menghadiri pernikahan Juneka. Selamat menempuh hidup baru , teman. (*)

Minggu, 17 Oktober 2010

Juara Segi Empat

DATANG perdana ke Gelora Bung Tomo, Askring langsung bawa gelar juara. Itu setelah Askring mengalahkan Mars Benowo dengan skor 2-0 dan menahan imbang Pemkot Surabaya dengan skor 2-2.

Dua gol Askring ke gawang Mars disumbangkan duet penyerang, Khusaini dan Yudith Purba. Sementara, gol ke gawang Pemkot dicetak, Fathur Rozi dan Tatang Mahardika.

Secara materi pemain, sebenarnya Askring harus mengakui ketangguhan lawan-lawannya. Di Mars terdapat mantan pemain Persebaya dan timnas Indonesia, Mursyid Effendi. Sedangkan di Pemkot Surabaya mengandalkan mantan penyerang Persebaya, Ronald Pieterz.

Tapi, itu tak membuat penggawa Askring gentar. Sebaliknya, kekompakan antarpemain di semua lini membuat Askring tidak terkalahkan.

Pemain Askring Yang Berlaga di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 16 Oktober 2010

Kiper: Suryo Eko Prasetyo, Tomy Cahyo Gutomo, Sugeng

Bek: Anton Hadiyanto, Supadi, Sukma, Misran, Suryadi, Didit Sukaryadi, Aris, Ajik, Hakim, Bahari, Wondo

Tengah: Sidiq Prasetyo, Agus Sariyanto, Miftakhul Fahamsyah, Eko Prayogo, Ujiono Soto, Santo, Yunus Drakel, Zaini

Depan: Tatang Mahardika, Fathur Rozi, Yudith Purba, Muhtar Mister, Ali Mahrus, Khusaini, Gading,Sidik Tualeka (*)

Merasakan Gelora Bung Tomo

Sabtu, 16 September 2010

Penantian itu akhirnya tiba juga. Para penggawa Asal Keringeten (Askring) bisa menjejakkan kakinya di Stadion Gelora Bung Tomo, Pakal, Surabaya.

Selama ini, Askring dan pasukannya memang sudah lama merindukan bisa berlaga di tempat tersebut. Mereka tak mau hanya mendengar cerita dan menyaksikan saja dari layar kaca ataupun koran.

Semua stadion di Jawa Timur yang kualitasnya jempolan sudah pernah di rasakan. Mulai Stadion Gajayana dan Kanjuruhan di Malang, Surajaya di Lamongan, atau pun Gelora Delta Sidoarjo.

Tapi, ironisnya, Stadion Gelora Bung Tomo, yang termasuk kandang sendiri karena berada di Surabaya, malah belum dirasakan. Keinginan itu pun akhirnya tercapai.

Itu semua berkat usaha winger Asring Zaini. Pria yang bekerja di harian Radar Surabaya tersebut melakukan pendekatan dengan pihak Pemkot Surabaya dan pengelola Stadion Gelora Bung Tomo. Alhamdulillah, semuanya bisa berjalan lancar.

Sabtu 16 September menjadi momen perdana bagi Askring berlaga di tempat tersebut. Sejak pagi, pasukan Askring sudah berada di halaman Kantor Jawa Pos, Jalan A. Yani 88 Surabaya.

Askring harus berangkat pagi karena ingin bisa lama merasakan kelembutan rumput stadion tersebut.

Memang, akhirnya keinginan itu juga tercapai. Sejak pukul 06.15 WIB, anak asuh duet Agus Sariyanto dan Eko Prayogo sudah melakukan pertandingan. Setelah itu, tiga lawan sudah menanti yakni Pemkot Surabaya, SIWO Jatim, dan Mars Benowo. (*)

Rabu, 13 Januari 2010

Tour de Suramadu

Komik petualangan askring episode Tour de Suramadu ini menceritakan suka-duka anak-anak Askring saat diundang Pengda PSSI Bangkalan dalam laga persahabatan. Pertandingan tersebut diselenggarakan di stadion Bangkalan, kandang kesebelasan Perseba Bangkalan. Komiknya sendiri terdiri dari 17 halaman. Selamat Membaca! (Klik pada gambar untuk memperbesar)

Tour de Suramadu - hal 00

Tour de Suramadu - hal 01

Tour de Suramadu - hal 02

Tour de Suramadu - hal 03

Tour de Suramadu - hal 04

Tour de Suramadu - hal 05

Tour de Suramadu - hal 06

Tour de Suramadu - hal 07

Tour de Suramadu - hal 08

Tour de Suramadu - hal 09

Tour de Suramadu - hal 10

Tour de Suramadu - hal 11

Tour de Suramadu - hal 12

Tour de Suramadu - hal 13

Tour de Suramadu - hal 14

Tour de Suramadu - hal 15

Tour de Suramadu - hal 16

Tour de Suramadu - hal 17

Selasa, 16 Juni 2009

Daftar Pencetak Gol Askring (Latihan) 2009

24 Gol : Tandre
20 Gol : Thierry Hendik
18 Gol : Yudith Purba
11 Gol : Ali Mahrus
10 Gol : Tatang Mahardika
8 Gol : Sidiq Prasetyo
7 Gol : Bahari
6 Gol : Agus Sariyanto
5 Gol : Iwan Iwe, Aris
3 Gol : Nanang Priyanto, Eko Prayogo
2 Gol : Pak Tik Evra, Fathoni

Selasa, 05 Mei 2009

Hanya Kurang Beruntung

PUPUS sudah ambisi Askring A meraih gelar juara Piala Jawa Pos 2009. Dalam final yang dilaksanakan di Lapangan Bungurasih pada Selasa (5/5), Yudith Purba dkk harus mengakui ketangguhan pasukan muda DetEksi dalam drama adu penalti 5-6 (1,0, 2-2)
Dua gol Askring A diborong penyerangnya, Ragil "Ibragilovic" Ugeng pada menit ke-15 dan 70.
"Kami kurang beruntung. Banyak peluang yang seharusnya jadi gol gagal dimanfaatkan dengan baik," kata Agus Sarianto, pemain senior Askring A, setelah pertandingan.
Apalagi, dia juga mengakui bahwa usia pemain kedua tim sangat jauh. Para pemain DetEksi rata-rata berusia 22 tahun. "Selisihnya hampir 15-20 tahun dengan pemain A. Saya ibaratnya melawan anak sendiri. Masak sih bapak ngotot menang lawan anak," ucapnya sambil tersenyum.
Ada aja mas, mas, kalau cari alasan kalah. Selamat buat DetEksi atas prestasinya.
Hasil Piala Jawa Pos 2009
I. DetEksi
2. Askring A
3. Posisi III bersama Askring B dan Graha Pena

Kamis, 30 April 2009

Tunda Partai Final

ADU kekuatan dan kecerdikan antara Askring A versus DetEksi di final Piala Jawa Pos 2009 ditunda. Bukan karena hujan atau badai, tapi karena ada laga semifinal Liga Champions.
Alasannya, banyak pemain kedua tim yang begadang untuk menyaksikan laga Manchester United versus Arsenal tersebut. Sehingga, sulit bagi mereka untuk bangun pagi.
Untung, kubu kedua tim pun setuju. Partai final pun akhirnya dilaksanakan Selasa (5/5). Jadi, sabar dulu untuk melihat pemenangnya, yang pasti seru. (*)

Selasa, 28 April 2009

Duel Final

Keinginan agar Askring A bersua Askring B bersua di final gagal terlaksana. Itu setelah Askring B terhenti langkahnya dari DetEksi pada babak semifinal di Lapangan Bungurasih, Sidoarjo,pada Selasa (28/4) lalu melalui drama adu penalti.
Drama 12 pas ini dilakukan setelah kedua tim bermain imbang 1-1 pada waktu normal 2x30 menit. Gol Askring B disumbangkan gelandangnya, Tanreha, melalui tendangan penalti.
Sayang, pada adu tendangan penalti, beberapa algojo Askring B seperti Candra Wahyudi, Tatang Mahardika, dan Didik gagal menuntaskannya menjadi gol. Pada laga final, DetEksi akan menantang Askring A. Agus Sarianto dkk lolos ke final setelah menghentikan asa Graha Pena dengan skor telak 3-0 (0-0). Tiga gol Askring A dicetak Sidiq Prasetyo pada menit ke-45, Agus Sarianto menit ke-56, dan Ragil "Ibragilovic" Ugeng pada menit ke-62.

Dua Askring Lolos

Pada partai penyisihan pada hari Kamis, tim Askring B mampu mengalahkan Memorandum dengan skor 3-1. Tiga gol Askring dicetak Hendi Mustafa, Tatang Mahardika, dan Bahari. Gawang Askring B yang digawal Didik sempat jebol oleh pemain Memo, Catur.
Itu berarti pada babak semifinal yang dilaksanakan Selasa (28/4), Askring A akan bersua Graha Pena dan Askring B bersua DetEksi. DetEksi lolos empat besar setelah mengalahkan Temprina dengan skor 3-0. Dua gol DetEksi disumbangkan Aris dan Andika.

Top Skor Sementara
2 Gol; Aris (DetEksi), Galih (Graha Pena)
1 Gol: Hendi Mustafa, Tatang Mahardika, Bahari ( Askring B), Yudith Purba, Ragil Ugeng, Fathoni, Danu (Askring A), Catur (Memorandum).

Rabu, 22 April 2009

Laga Perdana

PIALA Jawa Pos 2009 resmi dimulai Selasa (21/4). Dalam pertandingan jam pertama saling bersua Askring A melawan Radar Surabaya dan dilanjutkan Graha Pena versus JTV. Askring A yang dimotori Agus Sarianto memetik kemenangan 4-0 atas Radar Surabaya, sementara Graha Pena secara mengejutkan mengalahkan JTV juga dengan skor telak3-0.
Empat gol Askring A disumbangkan Fathoni P. Nanda pada menit ke-20, Ragil Ugeng pada menit ke-40, Yudith Purba menit ke-57, dan Indra Danu menit 62. Sedangkan dua dari tiga gol Graha Pena dicetak Galih menit ke-45 dan 52, serta Laso menit ke-64.
Kedua tim akan bertemu lagi pada pertandingan semifinal yang dilaksanakan di Lapangan Bungurasih pada Selasa pekan depan.

Daftar Pencetak Gol Sementara
2 Gol: Galih (Graha Pena)
1 Gol: Fathoni, Ragil Ugeng, Yudith Purba, Indra Danu (Askring A), Laso (Graha Pena)

Piala Jawa Pos 2009

Piala Jawa Pos 2009 bergulir. Delapan tim akan unjuk kebolehan dalam even yang dilaksanakan di Lapangan Bungurasih tersebut. Delapan tim tersebut adalah Askring A, Askring B, Radar Surabaya, Memorandum, JTV, Graha Pena, DetEksi, dan Temprina. Kegiatan ini dilaksanakan selain untuk memperingati HUT Jawa Pos Ke-60 juga untuk mengakrabkan antar karyawan Jawa Pos dan grupnya.